PEMETAAN SK, KD, INDIKATOR DAN TEKNIK PENILAIAN
DAN PENETAPAN TEKNIK PENILAIAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru sebelum
merancang pembelajaran adalah melakukan analisis terhadap standar isi. Ada tiga
hal yang dianalisis yaitu analisis tujuan mata pelajaran, analisis ruang
lingkup mata pelajaran dan analisis SK dan KD mata pelajaran untuk selanjutnya
memetakan dan menetapkan indikator dan teknik penilaian.
Penetapan SK, KD dan indikator merupakan hal yang sangat
penting untuk dilakukan seorang guru. Pemetaan ketiga hal tersebut sangat berperan
terhadap tujuan yang ingin dicapai dimulai dari keruntutan pembelajaran hingga
kriteria keberhasilan pembelajaran selain juga mempermudah guru untuk menilai
dan mengevaluasi peserta didik.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah bagaimana cara memetakan SK, SK dan Indikator serta
penetapan teknik penilaian.
1.3
Tujuan
Tujuan dari pembahasan yang dilakukan
dalam makalah ini adalah mengungkap cara memetakan SK, KD dan indikator serta
penetapan teknik penilaian.
BAB II PEMBAHASAN
Tujuan
pembelajaran adalah suatu hal yang menjadi sasaran dalam proses pembelajaran.
Sebelum menentukan tujuan pembelajaran, dalam kegiatan belajar mengajar
terlebih dahulu dilakukan penetuan dan pemetaan standar kompetensi, kompetensi
dasar dan indikator. Selanjutnya dapat dilakukan penilaian untuk mengetahui
apakah tujuan yang direncanakan tercapai.
2.1
Pemetaan SK, KD dan Indikator
Ada beberapa hal
yang harus dilakukan sebelum menentukan dan memetakan SK, KD dan indikator. Setiap kompetensi dasar dapat
dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator pencapaian hasil belajar, hal ini
sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi
dasar tersebut.
Indikator
merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang berkontribusi/menunjukkan
ketercapaian suatu kompetensi dasar. Indikator dirumuskan dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diukur, seperti: mengidentifikasi,
menghitung, membedakan, menyimpulkan, menceritakan kembali, mempraktekkan,
mendemonstrasikan, dan mendeskripsikan. Indikator
pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh guru dengan memperhatikan
perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik. Setiap kompetensi dasar dapat
dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator pencapaian hasil belajar, hal ini
disesuaikan dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan sampai tahapan
penentuan dan pemetaan standar kompetensi, dan kompetensi dasar, serta
indikator.
1.
Mengidentifikasi karakteristik dan bekal kemampuan siswa
Karakter dan bekal kemampuan siswa
harus terlebih dahulu diidentifikaasi oleh guru. Hal ini dilakukan untuk
menentukan garis batas antara perilaku yang tidak perlu dan perlu ditetapkan
sebagai indikator keberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi.
2.
Menentukan
tahapan berpikir
dari SK, KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang ingin dicapai.
Pemetaan SK, KD dan IPK diperlukan untuk melihat secara
keseluruhan bagaimana SK dan KD bisa dicapai. Sebagai contoh jika tahapan berpikir
SK ada di C3 maka tahapan berpikir KD biasanya mulai C1, C2 sampai C3. Apabila
akan mengembangkan IPK untuk KD dengan ranah berpikir C2 maka dimulai dengan
membuat IPK dari C1 sampai akhirnya C2 yang merupakan ranah berpikir KD.
3.
Menentukan
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
masing-masing KD dengan memperhatikan tahapan berpikir SK dan KD.
Penentuan dan
pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator sangatlah perlu
untuk dilakukan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran akan mudah dibuat setelah
merumuskan indikator yang terlebih dahulu dilakukan pemetaan SK dan KD.
Beberapa manfaat yang akan didapat, yaitu:
1.
Menentukan
analisis materi pembelajaran
Penjabaran indikator dapat menentukan materi yang akan
dibahas dalam pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran
yang telah dijabarkan dalam indikator, dan memudahkan menentukan kedalaman
materi dengan memperhatikan ranah berfikir SK, KD dan IPK-nya.
2.
Menentukan kegiatan
pembelajaran
Penjabaran indikator yang memudahkan penentuan materi tentu
akan berdampak pada penentuan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan ini meliputi 3 bagian, yaitu kegiatan Tatap Muka, Penugasan
Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur untuk masing KD dan
IPK. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, guru, dan
lingkungan. Penugasan terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh
pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan
lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan
oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan,
dan percepatan. Selanjutnya adalah kegiatan mandiri tidak terstruktur yang
merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian
tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan
lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik yang akan
dilakukan untuk mencapai indikator berdasarkan materi yang harus diberikan.
3.
Menentukan teknik
penilaian
Indikator-indikator pencapaian hasil belajar dari
setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan
penilaian sehingga dengan demikian penilaian yang akan dilakukan akan sesuai dan
memenuhi aspek yang ingin dicapai oleh SK dan KD.
Contoh
pemetaan SK, KD, dan indikator pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII semester
2:
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
Berbicara:
Mengungkap
berbagai informasi melalui wawancara dan presentasi laporan
|
1.
Berwawancara dengan narasumber dari
berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara.
|
1. Mampu membuat daftar pokok-pokok
pertanyaan untuk wawancara dengan memperhatikan etika berwawancara dan
menggunakan kalimat yang efektif.
2. Mampu melakukan wawancara dengan
narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara.
3. Mampu berwawancara dengan narasumber
dari berbagai kalangan dengan bahasa yang baik dan benar.
|
2.2
Teknik Penilaian dan Penetapan Teknik Penilaian
Beragam teknik
dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta
didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik
pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan
belajar peserta didik berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
harus dicapai. Penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan
indikator-indikator pencapaian kompetensi yang memuat satu ranah atau lebih.
Berdasarkan indikator-indikator ini dapat ditentukan cara penilaian yang
sesuai, apakah dengan tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan
perseorangan atau kelompok. Untuk itu, ada tujuh teknik yang dapat digunakan,
yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian
proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
1.
Penilaian unjuk kerja merupakan
penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi
yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di
laboratorium, praktek sholat, praktek OR, presentasi, diskusi, bermain peran,
memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dll. Untuk mengamati
unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut:
Daftar Cek (Check-list)
Daftar Cek (Check-list)
2.
Penilaian sikap merupakan penilaian yang dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik antara lain: observasi
perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi.
3.
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis
merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam
bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam
bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi
tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
4.
Penilaian proyek merupakan
kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
5.
Penilaian produk adalah
penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk
meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan
seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar),
barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
6.
Penilaian portofolio merupakan
penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang
menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.
Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran
yang dianggap terbaik oleh peserta didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk
informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dsb.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dsb.
7.
Penilaian diri adalah suatu
teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri
berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat
digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
Setelah menganalisis standar
kompetensi dan menjabarkan kompetensi dasar menjadi beberapa indikator, maka
langkah selanjutnya adalah menetapkan kriteria ketuntasan setiap indikator
sebagai acuan untuk melakukan penilaian. Rentang
persentase kriteria ketuntasan setiap indikator adalah antara 0% – 100%. Kriteria
ketuntasan ideal untuk masing-masing indikator adalah 75%. Namun satuan
pendidikan dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, apakah
50%, 60% atau 70%.
Sudut
pandang yang digunakan dalam penetapan teknik penilaian adalah tingkat
kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya dukung
pendidik. Pada tahap awal penetapan
kriteria ketuntasan indikator boleh agak rendah, namun diharapkan semakin lama
semakin meningkat, hal ini dikarenakan kualitas satuan pendidikan akan dinilai
oleh pihak luar secara berkala, misalnya melalui ujian nasional. Hasil
penilaian ini akan menunjukkan peringkat suatu satuan pendidikan dibandingkan
dengan satuan pendidikan lain (benchmarking).
Melalui pemeringkatan ini diharapkan satuan pendidikan terpacu untuk
meningkatkan kualitasnya, dalam hal ini meningkatkan kriteria ketuntasan
pencapaian indikator semakin mendekati 100%. Penentuan kriteria kelulusan
setiap indikator juga harus disesuaikan dengan keterampilan yang terdapat di
dalam standar kompetensi.
Contoh pemetaan SK, KD, indikator kriteria ketuntasan dan penetapan teknik
penilaian:
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
KK
|
Teknik Penilaian
|
||||
Tertulis
|
Unjuk kerja
|
Produk
|
Sikap
|
Portofolio
|
||||
Berbicara:
Mengungkap
berbagai informasi melalui wawancara dan presentasi laporan
|
Berwawancara
dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika
berwawancara.
|
1.Mampu membuat daftar pokok-pokok
pertanyaan untuk wawancara dengan memperhatikan etika berwawancara dan
menggunakan kalimat efekif.
2.Mampu melakukan wawancara dengan
narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara.
3.Mampu berwawancara dengan bahasa yang
baik dan benar.
|
70%
80%
80%
|
√
|
√
√
|
√
|
√
√
|
|
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Untuk menentukan tujuan pembelajaran, terlebih
dahulu diperlukan menentukan dan memetakan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Hal ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut: (1) mengidentifikasi karakteristik dan bekal
kemampuan siswa; (2)
menentukan tahapan berpikir dari SK , KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang ingin dicapai; (3) menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) masing-masing KD dengan memperhatikan tahapan berpikir SK dan KD.
menentukan tahapan berpikir dari SK , KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang ingin dicapai; (3) menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) masing-masing KD dengan memperhatikan tahapan berpikir SK dan KD.
Langkah selanjutnya, diteetapkan teknik penilaian dengan
memperhatikan tingkat kemampuan
akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya dukung pendidik. Teknik penilaian yang dapat dilakukan adalah teknik
penilaian tertulis, unjuk kerja, sikap, portofolio, dan produk.
DAFTAR RUJUKAN
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Info Pendidikan Kita. 2012. Langkah-Langkah Pelaksanaan Penilaian. http://sd1argamakmur.blogspot.com/2012/01/langkah-langkah-pelaksanaan-penilaian_17.html.
[8 Oktober 2012]
Simplepass. 2011. Analisis
SK, KD, dan Indikator. http://simpelpass.wordpress.com/tag/analisis-sk-kd/.
[13 Oktober 2012]
follow blogku yang bu nuwun
BalasHapuswww.ricarisinaga.com
assalamualaikum.
BalasHapusmbak maw tny, kalau di kolom penguasaan konsep & nilai-nilai tu diisi ap?, trm ksih
wassalam