Kamis, 30 Agustus 2012

"Halimun Tanya" _(Narrative Fiction of Biography)


Perjalanan adalah tata kata,perjalanan juga adalah nyawa, semangat dan apinya masa...

Narrative Fiction
of Biography
Halimun Tanya
            Pagi berintik embun yang berkerisik di lantunan sapunya sunyi,seolah menarik sang mentari yang tenang enggan bersapa dengan diri yang kian meragu di tanah bui. Seseorang yang kian terbang,melambung dan menyesaki tangisan anak adam bumi,menggantung dengan sedikit cekikan akan perasaan yang sudah membatu mengganjali aliran vena bertabur mawar putih. Seolah hasai itu menyelubungi sang diri. Lalu apakah aku akan tetap menanti senja yang tertancap di bangku bumi?Aku diamkan sampai disini.
            Sang Nova pun tiba,seperti cahaya terang yang sekejap menantang mata,adalah nama besarku yang singkat dan padat dalam umur yang tersapu di lantai zaman. Begitu pula hubungan merah mudaku,sekejab dan liar tak terbatasi pagar idam. Semua hanya menjadi kenangan dan penantian yang tak pernah ku tau ujung tunasnya. Kehidupan memang selalu memberiku kejutan, begitu kuasku menyapa hari demi hari dalam tatapan.
            Ketika masuk kelas IX,aku mulai merasakan taburan sakura yang membebani pandangan,karena tertahan tuk di sapu dengan jemari yang kian meragui himmah. Menahan rasa dengan diam dan menundukkan tatapan,merubah siluet kedipan foto untuk haram menyapai hembusan sang hujan. Aku memutuskan untuk memaksa cahaya menerima pantulan diri yang enggan berkata. Aku hanya menerima kealamian sang surya yang  membawa seribu harapan akan tanyaku yang terus menabuhi taman. Orang tinggi dengan kharisma mematikan arteriku itu terus bersapa. Memenuhi sesak,jika nafasku tak menatap kehadirannya,berkecamuk dan siap menjatuhi dinding hati yang rentan pudar oleh warnanya.
            Memang sedikit alay jika aku terus meneruskan kereta kata-kata. Tetapi apa yang ku rasa dan ku derita dengan menahan perasan sari cinta itu kian membunuhi pikiran dan harapan. Seolah siap menerkamku di peti mati hatiku yang terpenuhi dirinya dan namanya di kelambu pancaran.
Tepat tetuliskan :
“Juna,Juna,dan Juna.... “
Meskipun sudah ku putuskan untuk mengambil posisi jenat dalam namanya,tetap!!!aku masih bersayap dengan ingatannya. Seperti mustahil mati dalam tatapan dirinya.
Syairku”
Aku ragu...
Seolah ragu...
Atau memang ragu...
Meragu dalam untaian perdebatan batinku...
Bertalu lalu bisu...
Menjatuh,menyapu dan mengorek sejatinya rasaku...
Masih ku tanyai rasaku...
Apakah ragu...
Atau aku memang bingung?
Meragu di perasaanku dalam titian namamu...
Aku mencari sesungguhnya perasaan ku
Semakin kucari dan kupaksa hadir...
Ia semakin kabur di kejauhan tulip...
Semakin mencerna tak tersimponi...
Kelam kelabu dalam alunan syair yang ingin ku basuh..,
.-.
Sejenak apa yang saya rasa masih kelabu belum tentu bisu dan bijak untuk dijadikan sebuah pelajaran dalam hidup. Bahkan,orang akan menghujat sesuatu yang meragu. Pilih yang menenangkanmu. Tapi aku membisu dan masihi meragu. Tak ada yang menolong. Bahkan diriku saja,saya biarkan merana dalam kosong yang merayu.
Aku yang merasakan seribu pilihan,masih juga diam tak mengambil sesuatu.
Aku masih bingung memilih destination in my live and my heart.Titipan yang dijanjikan dan diberikan dalam sekeliling my daism belum aku temukan satupun.Apa yang aku lakukan masih sama dan belum beranjak dari batu lalu.

*****
Sejak sisa jejak itu kembali mengingat dan merajut wajahnya,aku selalu bertemu dengan yang namanya lantunan...
lantunan yang memungkinkanku kembali merayapi masa dan ilusi dirinya yang mulai hilang, entah karena aku mulai menjadi pelupa atau karena ada orang lain yang mulai merebut tempatnya di bilik sudut hati senja...
Masih Ingat???
Garis fatamorgana...
Merimba dan mengingat..
Sampai ingat ...
Dan kembali lekat...
Masih ingat...
Ketika lama ingatan itu mulai memburam...
Keringat dingin pun ikut  mengucur ketika aku mengingat..
Mengingat masa lalu yang cukup panjang dan menahannya sampai sekarang
Mungkin sudah terhitung 4 atau bahkan 5 tahun lamanya... entah sampai kapan ada perhentian ... masih berusaha menghentikan...
Tetapi sulit dan keras...
Kenapa mesti ada dan ingat.... mengingatnya seperti menggoyahkan lilin di pinggir teras perahu tumbang...
(catatan dilema sahabat...)

Bahkan aku memulai bangun dari jam mentari dengan ingatan akan dirinya,tepat mulai tertanggal 4 juli ’12. Aku juga merindukan sikap sedih dan kecewanya ketika ku tak bisa bertemu dan berkumpul dengan semua klub kelas SMAku dulu. Menarik untuk ku semangati di gaya pagiku yang mirip sendu. Inginku mulai hidupku,untuk memposisikan keadaanku dinegara orang  asing di  tahta otakku.
Aku juga mulai sedikit percaya,tetapi hanya lima belas persen saja,bukti nyata cinta pada pandangan pertama. Karena aku yang menyelami rasa dengannya belum menemukan kedamaian dari kegelisahan yang selama ini ku asah. Tetapi,kepasrahanku dan keyakinanku pada cinta sejatiku yang selalu adil dalam memberikan jodoh kepada setiap cinta kasihnya tak akan pernah luput dan meleset satupun dari tinta titahnya. Karena itulah,aku mampu memendam rasaku padanya,jika sang Tuhan memang benar-benar mengijinkannya menjadi pengukir jantungku selamanya di fana.
Sekali lagi akan ku katakan untuk diriku dan harapanku yang bersanding dalam cinta Tuhan,bahwa semua akan baik-baik saja:ALL IS WELL.
*****
Saat aku menorehkan tintaku yang selalu memenuhi pikiran dan hatiku, demikian yang selalu hadir hanya kamu. Karena yang masih mampu ku percayai bahwa kau calon jodohku hanya dirimu. Selain aku seorang scorpio yang tergolong sulit jatuh cinta lagi, aku juga orang yang pemilih dalam urusan perasaan. Sulit percaya,mungkin karena aku sering menerima pandangan negatif tentang laki-laki,jadi aku menjadi sulit mempercayai seseorang. Akan tetapi mudah sekali memberikan kepercayaan pertama kepada orang asing.
*****
            Hidup memang sebuah pilihan. Sebuah pilihan dimana kita memilih seseorang sebagai ingatan dan pemanas dalam perjalanan. Abah,umi,dan adik adalah kekuatanku menjatuhkan permainan alam,termasuk dia.
            Mereka semua adalah keluarga yang selalu mendamaikanku dalam seumur nafas. Mereka yang selalu mendukung dan ikhlas menerima kekurangan sejak pertama ku hidup dan mati di tanah bumi nyata. Mereka yang selalu ku rindu pertama dalam hidup jika aku mulai jauh dari serbuk kelahiran. Mereka pula yang mengajariku cara,arti,serta makna kebersamaan. Begitu kental dengan pergolakan dan kerentanan emosi di setiap percakapan. Karena itu pula aku mulai tertarik dengan seni dan psikologi hidup. Memiliki cita-cita menyatukan budaya seni dengan sejarah perkembangan bahasa. Lalu dapat membantu sesama yang sedang membutuhkan kesulitan. Meraka yang selalu mendahulukan kenyamanan anak dan kebahagiaan anak. Tanpa pamrih dan ikhlas demi kenyamanan hidup sang anak dimasa kelak.
            Sebenarnya ada beberapa penyakit yang ada didepan mata. Tetapi, kenapa mesti ada dan teralami oleh orang-orang yang ku sayang. Bapak,memiliki mengi yang selalu ku khawatirkan ketika dingin datang. Sebab, beliau bekerja jauh dari tempat kami berada. Beliau mengais uang dinegeri hutan,Kalimantan. Beliau bertekad pergi jauh hanya demi mencukupi kebutuhan sekolahku dan kehidupan yang semakin melambung dalam perjalanan. Tanpa berpikir panjang dengan resiko dan perasaan yang terlupakan. Hanya demi keluarga,adalah alasan utama kenapa ia pergi jauh nan asing di pijakan.
            Sedangkan ibu, memikili penyakit daging tumbuh. Entah apa yang menjadikan tumbuhnya penyakit itu. Tiba-tiba ia memiliki daging yang tumbuh dan semakin lama semakin membesar di tubuh. Bahkan ia menyembunyikan penyakit ini dari sepengetahuan bapak. Beliau khawatir bapak akan cemas di sana. Beliau melakukan apapun untuk membantu bapak di sana. Lalu aku masih bisa diam dan berdo’a untuk kesembuhan semua.
            Adik,adalah saudara kandung satu-satunya yang kumiliki. Adik juga teman,dan penghiburku dalam kesepian. Tetapi,ia juga memiliki penyakit yang sudah ternyata sejak ia masih berumur dibawah lima bulan. Tepatnya tifus. Sebagai seorang kakak, aku hanya bisa merawat dan mengayomi adikku.
            Sedangkan aku tidak mau dan tidak mau tahu apa penyakitku. Karena aku ingin terus melajukan langkahku tanpa ada pikiran yang menghalangiku. Semoga Tuhan memberikan yang terbaik untuk semua anggota keluargaku. Melindungi,menyayangi,dan mencintai mereka seperti cinta ikhlas yang mereka berikan padaku di setiap langkahku.
*****
            Aku juga mulai ditanyai dan diburu dengan siapa nanti aku akan menambatkan hatiku. Aku juga mulai di buru kapan aku akan mengakhiri masa mudaku di usiaku yang semakin tua merunduk. Nyesek sudah,kalau sudah ditanyai seperti itu....hehehehe
*****
            Kehadiran teman,sahabat,orang baru ketika kuliah adalah masa-masa yang paling indah. Dimana aku baru pertama kali bertemu teman dan sahabat yang benar-benar membawa ku kepada kedewasaan. Juga memberikan pengalaman pertemanan yang luar biasa belum pernah terbayang sampai ke ranah keluarga. Karena aku pemalu,untuk masalah yang satu ini aku amplopkan untuk masa laluku seorang . Aku hanya mengambil sisi positifnya saja. Aku tarik saja sahabat yang ku anggap sebagai keluarga,karena mereka selalu memotifasi dan bisa mengertiku disegala sikap yang aku lantunkan di sisi.
 Maaf  ya.... jika aku pernah membuat salah...... hehehe.....
Tepat! status keluarga pertemananku sebagai mbah”(tetua....padahal umurnya paling muda....
·         anakku ita....
·         Lalu anak dari anakku alias cucu-cucuku:
1.      Ika
2.      Ely
3.      Sofi
·         tanteku: ecci
·         budheku:qoqom
Aku benar-benar bangga memilki mereka. Aku juga memiliki sahabat yang sangat kompak,solid,baik,dan masih banyak lah...... Mereka adalah X-Box,teman-teman SMA ku yang sangat mengukir perjalanan SMA ku hingga kini masih tetap bertatap. Teman-teman lain, seperti teman-teman teater,teman kuliah dan semua yang pernah menjadi temanku.... aku ucapkan terimakasih atas keikhlasan kalian menerimaku sebagai temanmu....
I love All...
Saya percaya Tuhan  mempertemukan kita semua karena Tuhan memberikan rahasia kepada kita kelak.
*****
            Awal saya mengenal facebook adalah hal yang buruk untuk perkembangan iptekku. Karena aku masih sangat buta dengan tegnologi yang selama ini ku kenal dari teman-temanku. Aku hanya bisa melihat mereka melaju. Tetapi kini aku sudah mulai tahu dari mana,apa dan seperti apa perkembangan mayanya orang terdahulu yang mampu menjamahi masa batu. Jadi, yang belum tahu tentang sang zaman satu, mari berjalan dengan tanpa ragu utuk mengenali sekelilingmu,dari situ maka akan ada jejak yang bisa kau tulisi di jemari keyboard yang kau tahu. Saya juga memastikan,asal kau berani bertaruh dengan segala sesaknya waktu,kutukan ketidakbisaan itu pasti akan layu sejalannya debu yang tersapu.
            Seperti itulah perkenalanku pada komunitas-komunitas facebook yang ku kenali sekarang, menjamur,membantu,mendorong semangatku untuk mencintai apa itu perasaan yang ku jatuhkan pada pesona puisinya waktu. Aku memulai perkenalan yang sama dengan cinta sejatinya manusia hidup. Dulu aku benci,takut,malas bertemu dengan sang rantai kata-kata sayu. Tetapi,setelah aku mengenal kakak,pembina,teman teater SMAN Ambulu,aku bangkit dari peti kubur. Aku bisa menjatuhkan perasaan dan mengikuti waktu berantaikan kata-kataku yang selalu terisi di sesaknya nafasku. Tak resah,tetapi bergumul dengan uapan kasangnya perkenalanku.
            Semua adalah rahasia,terkadang kita tidak perlu tahu apa maksud dari yang terjalani di waktu. Tetapi nanti,kita pasti akan memanfaatkan pengalaman yang dulu tak kita ketahui maksud dan manfaat hidup yang pernah di lalu. Aku yang tak tahu apa maksud perkenalan ku dengan rantai puisi itu, kini aku jatuh cinta dan mulai mengetahui dimana aku lajuka langkahku....
Terimakasih.... terutama kepada teater “Bulu” yang telah memperkenalkanku mengenali rantai kata-kata itu. Tak lupa pula kepada semua orang tua  keduaku di tempat ku menggali dan mendalami ilmu bahasa di UNEJ,saya sangat berterimakasih atas keikhlasannya menorehkan ilmu-ilmu di masa-masa itu. I love ALL.....
Sehingga,kebutaanku pada puisi dan budaya negeriku  bisa sedikit demi sedikit ku gali, ku mengerti dan ku pahami di laku perjalanan karirku................
*****
            Kehadiran pengagumku, yang saya anggap itu bagian dari kewajaran hidup. Karena salahnya saya itu,terlalu teliti kalau mengamati sesuatu,pasti keseringan aku selalu tahu hal-hal kecil yang banyak tak orang tahu. Mulai dari orang salah kostum,lupa gak pakai sipat alis, pakaiannya aneh, dan sesuatu yang lain yang selalu membuat kami(saya dan teman-teman) tertawa terbahak bahak kalau membahas sesuatu.Tetapi,kalau sikap pengagumku agak tak biasa. Saya tahu meskipun belum pernah ia memberanikan kata-kata itu muncul,sepertinya tidak perlu lah diberi tahu. Soalnya kita berada dalam satu kelas yang sama di pelajaran waktu. Lebih baik diam dan melajukan cita himmahmu...
*****
            Saya kembali menjahit imajinasi,antara aku dan kasa. Saya hanya berharap ia lah rahasia di balik pegangan prinsip raga. Rerumputan hijau yang melajukan sayap,tak pernah diam,tunduk patuh dengan tahta kuasa. Bertahan dengan jengkalan yang tak mengasam dalam pijakan rayapan. Bersendau gurau dalam belaian anginan bulu-bulu malam. Mengunci barakat yang sempat tertahan tangkai rantingan karang. Diam menunggu barso kafinya masa.
*****
            Aku tidak membayang kan kerumitan dua manusia yang melakukan percerian, lalu mereka harus kembali berkumpul dan bertemu menyatukan kebahagiaan mereka dalam situasi pernikahan anaknya. Bingung,serba salah,kasihan,ambigu,dll pasti akan terjamah dalam situasi bersama.Saya hanya bisa mendoakan ,agar keutuhan keluarga ibu dan bapak terjaga sampai akhir masa. Amin...
Semoga apa yang terjadi dalam perjalanan manusia, bisa selalu menjadi hikmah untuk semua....
*****
Selasa, 10 Juli 2012
Pelupuk jasad:
Dipenuhi tata bata
Yang datang dengan panas api bakarnya
Api pun terkadang menyapa dengan manisnya
Tetapi terkadang berselimut dalam dinginnya hawa
Menampak dengan anggun
Lalu mengikal dalam belakang pandang
Sungguh permainan mata dalam hikayat rasa
Menyumbang dalam perselambuan nyata...
(permainan-permainkan-memainkan-mempermainkan-pemain-bermain-mainan)
            Aku  masih bingung dengan orang-orang di sekitar. Bersikap baik,sopan,ramah,tetapi ketika di belakang tidak mau berhenti menghujat. Lalu apa guna baik jika tidak suka? Mengapa mereka merusak psikologi secara bertahap. Sungguh ironis. Menyiksa psikologi dengan rutin.
Itu kata-kata rendah yang keluar karena kesal,semoga untuk selanjutnya bisa lebih sabar dan sabar.
*****
           
20/07/2012
Nikmat memang tak akan pernah hilang,selalu datang.
Hanya yang membedakan adalah tingkatan kadar massanya.
Tuhan memang tidak akan pernah diragukan keadilannya.
Hanya kita manusianya saja-
yang terkadang lemah dalam menjaga iman untuk sang kekasih sejatinya.
*****
22/07/2012
            Hidup memang tergantung cita rasa. Tergantung jalan dan kekhasan lidah. Keputusan adalah sumber utama pijakan. Semangat adalah penopang dan semua orang adalah pelengkap. Dari situ saya putuskan cita rasa seni dan sastra bahasa adalah dasar olahan himmah ke masa,masa depan dan masa renta. Menjadikannya sebagai urat dalam melangkahkan suatu  mata,yaitu mata sang juara.

Manusia yang melihat manusia lain dari kelebihan yang positif,
pasti akan mampu menopang diri untuk lebih baik,tunduk,serta mampu menyandarkan ego diri. Karena sejatinya diri,tak akan bisa sendiri.
Pasti butuh guru-guru lain di sekeliling,untuk menyempurnakan kualitas pribadi.
Karena,tak ada guna memupuk kualitas jasmani,tanpa menghiraukan kualitas rohani.

06 Agustus 2011
Pertanyaan ?
Mana hala yang di patukkan ?
Pertanyaan ?
Mana hala yang ditanamkan ?
Pertanyaan ?
Mana hala yang terpancarkan ?
Sampai semua tiba halai balai dalam perasaan....
:::::::Pertanyaan
            Sulit menjabarkan maksud dari keinginan baik seseorang dengan kita,sebab ujung kebaikannya adalah menjatuhkan dari kedekatan kita ...
“So.i don’t to believe to other people because many human always deceit to speak something”
Ketika kita memiliki sedikit rasa  percaya ---terhadap apapun yang dikatakan manusia,,,
Rasanya kita seperti---menjantungi bumi dengan paku usuk yang menjatuhi pena ,,,
*****
Perasaan”
Aku terlalu mengtuhankan perasaan
Terlalu mempercayai perasaan
Terlalu menharapakan perasaan
Terlalu polos merasakan
Dan terlalu dungu menjabarkan perasaan....

Dan detik itu berjalan,
Aku telah diam dengan kata perasan
Aku buang kepercayaan ku tentang perasaan
Aku mematikan perasaan
Antara suka dan bencinya pada perasaan

Aku menggantinya dengan polesan mayat
Yang bangkit dalam dunia yang tanpa perasaan
Tanpa perasaan suka
Hanya cinta pada-Nya

Aku menyadari benar apa itu perasaan
Sangat membuatku gila
Begitukan  suka dengan cinta fana?
Aku bungkam dan menutup segala pinta tinta

Aku tak mengenal perasaan suka
Tapi Cuma cinta!

Selasa, 21 Agustus 2012

Manusia, sejak lahir memang sudah teriringi kekontrasan lahir...
Selalu ada yang setuju dan menyerang keberadaan diri,,,
Semua akan tergantung keputusan sang manusia dalam berpikir...
“Hanya dengan memperbanyak kebaikan,maka hal yang kabur dalam perkataan akan sirna”
Adalah kata yang aku kemas kembali dalam sebuah khotbah.

28 Agustus 2012....
Kehidupan...
Adalah kecantikan yang lahir dengankeikhlasan....
Dimana tak ada yang tidak bisa...
Semua bisa mengisi keindahan dunia...
Menghargai,memahami,dan rela memberikan hati dengan ikhlas ketika menemukan suatu keindahan dalam perbedaan”
Suatu perbedaan,apalagi berbeda dalam hal mental,fisik,atau apapun....
Itulah keindahan dimana kita menemukan kehidupan,,,
Seberapapun mereka berbeda,,,
Jangan,jangan dan jangan mengucapkan kata2 kasar,atau apapun yang meluruhkan surga kehidupan mereka...
Karena orang besar,salah satunya/biasanya lahir dari orang2 yang memiliki perbedaan dari kita,,,,
Siapapun itu,seberapapun ia berbeda dengan orang biasanya,,,
Mereka dan kita sama...
Sama2 manusia...
Butuh hidup dan pemahaman sesama...
Gali,pahami,dan sabarlah dalam berbagi dengan sesama...
Semangat untuk semua generasi seluruh dunia

30 august 12
Ketika manusia baru saja belajar sesuatu dan manusia tersebut  terjatuh....
Adalah suatu kewajaran...
Apalagi memahami perkembangan seorang manusia...
Siapapun itu,seberapa sempurnanya ia dalam kehidupan...
Pasti, manusia itu memiliki kelebihan,,,
Baik dari hati  maupun dari kekayaan pikir...

Begitulah kehidupan,,,
kehidupan itu seperti samudra kebahagiaan...
Yang mana antara satu dan lainnnya,saling melengkapi,,,
Indah ...
Seperti pelangi...

Begitu pula ketika kita ....
Belajar memahami psikologi anak...
Adalah suatu kekayaan ilmu tersendiri...
(“ di sebuah pulau,tepatnya pulau solomon... ketika penduduk asli ingin menanami bagian hutan,mereka tidak menebang pohon.merka hanya bersama-sama mengelilingi pohon,lalu mengucapkan kata-kata kasar. Keesokan harinya. Lama-kelamaan pohon itu layu dan kisut,sampai akhirnya mati....)
Begitu pula adanya dalam memahami anak,,,,
Memahaminya adalah dengn memperhatikannya, memeluknya,menciumnya,dan sabar dalam mengikuti perkembangannya....
Jangan mengatakan kata-kata kasar yag dapat merusak perspektif dan gaya berpikirnya...
Anak –anak adalah kertas putih yang memiliki gel perekat,,,
Jadi,ketika kita memberikan contoh kata-kata kasar...
Sama saja kita menuliskan gaya/pola perkembangan yang tidak bagus,yang akan dibawanya sampai ia besar....
Sungguh,betapa kasiannya perkembangan si anak...
Maka,bagi orang tua,guru,dan orang lain yang dekat dengan dunia anak ....
“perhatikan benar  pilihan kata dan pola –pola contoh yang anda tampilkan pada anak-anak... karena itu akan menjadi cermin ia(seorang anak) kedepan....


Bersambung...................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar